Hanya es di atas dan bawahku Haruskah kudobrak es di atasku? Ataukah di bawahku? Tentu ke atas dan melayang bersama asa, Berharap visa di depan pintu Aku harus mendobrak dan ke luar dari sel es ini. Keringatku mengucur seperti petani membajak. Aku akan kembali seperti kapal-kapal itu, ingatkah kau? Dan kubawa puisiku berpita. Telah kulewati empat puluh tetapi waktu teramat singkat. Tuhan melindungiku dan 12 tahun kau melindungiku, istriku. Ada satu dua untuk-Nya. Selalu ada caraku untuk berdamai dengan Nya.
© Safrina Soemadipradja Noorman. Terjemahan, 2015